ErnaRasyid Taufan Semangati Orientasi Saka Widya Budaya Bakti, Berguna Bagi Pengembangan Diri Anggota Pramuka #PAREPARE, SULSEL — Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan
MarsSaka Widya Budaya Bakti. Adapun mars dari satuan karya Widya Budaya Bakti adalah sebagai berikut. Saka Widya Budaya Bakti merupakan wadah kegiatan pramuka guna memupuk dan mengembangkan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan. Berdasarkan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
KetuaKwarcab Kabupaten Kudus Mawar Anggraeni ikut dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Saka Bakti Husada Kuatir Cabang Kudus ke-37 sekaligus memperingati Hari Anak Nasional ke 38 di Halaman Labkesda Kudus
KursusPamong Saka Widya Budaya Bakti supaya dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan di lapangan. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat luas dan didistribusikan ke pemerintah daerah/kota di seluruh Indonesia dan ke seluruh Kwarda yang ada di seluruh provinsi. Semoga bermanfaat.. Jakarta, November 2014
Kegiatanini bertujuan untuk lebih mengenalkan Saka Widya Budaya Bakti dan diisi dengan gelar potensi Saka serta diharapkan para peserta bisa menjadi anggota sekaligus menjadi pioneer Saka Widya Budaya Bakti Kwarcab Kulon Progo. Saka Widya Budaya Bakti Kwarcab Kulon Progo dalam Karnaval Kabupaten Kulon Progo. Foto : Istimewa. Kemah Bakti Saka
AnggotaSaka Widya Budaya Bakti SMA 1 Prambanan melaksanakan upacara pembukaan kegiatan Sekolah Cagar Budaya di Situs Ratu Boko, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman pada 25 Maret 2017 melakukan praktik pengukuran dan penggambaran
X7fI. Pada tahun 2006 salah satu UPT Unit Pelayanan Teknis yang bergerak dalam pendidikan luar sekolah BPPLSP Regional IV bekerjasama dengan kwartir daerah Jawa Timur membentuk sebuah satuan karya dengan diberi nama Saka Bakti Bina Aksara. Gagasan tersebut muncul didasari oleh adanya fakta yang memprihatinkan terhadap data jumlah penyandang buta aksara di propinsi Jawa Timur yang menduduki peringkat pertama dari seluruh propinsi di Indonesia. Guna membantu program pemerintah yang pada waktu itu dikenal dengan program pemberantasan buta huruf maka perlu voulenteer tenaga suka rela yang mampu terjun langsung ke lapangan untuk membantu terlaksananya program keaksaraan. Seiring berkembangnya isu dan permasalahan dalam pendidikan nonformal maka pada tahun 2012 dilakukan peninjauan kembali terhadap Saka Bakti Bina Aksara dengan harapan bisa lebih berkembang dan mampu menjawab kebutuhandan tantangan yang semakin luas. Selanjutnya Saka Bakti Bina Aksara di ganti nama dengan Saka Widya Bakti pada tahun 2012 dan seiring dengan semakin urgensinya pendidikan karakter serta kebutuhan akan wadah bagi pemuda-pemudi untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan maka pada tahun 2014, maka pada tahun 2014 berubah nama lagi menjadi Saka Widya Budaya Bakti. Melalui musyawarah nasional MUNAS gerakan pramuka yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur, Saka Widya Budaya Bakti diresmikan menjadi Saka Nasional bersamaan dengan Saka Pariwisata yang dituangkan dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014. Pengertian Sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014 mengenai Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti, yang dimaksud Saka Widya Budaya Bakti adalah merupakan sarana dan wahana guna memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan masyarakat dan pelestari budaya bangsa khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum. Saka Widya Budaya Bakti merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Tujuan Tujuan Pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara. Sasaran Sasaran dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan saka tersebut a. Mampu berperan serta secara aktif dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan di lingkungannya. b. Mampu dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan pengetahuan mengenai Pendidikan dan Kebudayaan. c. Memberikan latihan dan peranserta dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan kepada para pramuka di gugus depan. d. Menumbuh-kembangkan minat terhadap Saka Widya Budaya Bakti di setiap gugus depan dan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti di setiap kwartir ranting/kwartir cabang di seluruh wilayah Republik Indonesia agar semakin maju dan mandiri. Sifat Saka Widya Budaya Bakti bersifat terbuka bagi pramuka penegak dan pramuka pandega baik putra maupun putri yang berasal dari gugus depan di wilayah ranting/cabangnya. Fungsi Saka Widya Budaya Bakti berfungsi sebagai 1 Wadah pembinaan, pengendalian dan pengembangan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. 2 Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. 3 Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa, dan negara. 4 Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka Logo dan Bendera Logo Saka Widya Budaya Bakti adalah sebagai berikut Keterangan Gambar - Dua buah tunas kelapa dengan warna putih - Buku berwarna putih dalam keadaan terbuka - Pena dan tangkai berwarna kuning - Tulisan 'Saka Widya Budaya Bakti” berwarna kuning dalam bingkai pita warna biru. - Sayap terbentang berwarna kuning keemasan Bendera Saka Widya Budaya Bakti adalah sebagai berikut Struktur Organisasi Stuktur organisasi Saka WIdya Budaya Bakti adalah sebagai berikut Krida-Krida Dalam Saka Widya Budaya Bakti saat ini memiliki 7 tujuh krida yaitu 1 Krida Pendidikan Masyarakat 2 Krida Anak Usia Dini 3 Krida Pendidikan Kecakapan Hidup 4 Krida Bina Sejarah 5 Krida Bina Seni dan Film 6 Krida Bina Nilai Budaya 7 Krida Bina Cagar Budaya dan Museum
Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Satuan Karya Pramuka Saka sebagai wadah keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka tersebut. Dalam Saka Widya Budaya Bakti saat ini memiliki 7 tujuh krida yang masing-masing krida memiliki SKK Syarat Kecakapan Khusus yang harus ditempuh jika seorang anggota saka ingin menempuh dan memperoleh Tanda Kecakapan Khusus TKK. 1 Krida Pendidikan Masyarakat Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam teknik keaksaraan. Krida Pendidikan Masyarakat memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam teknik pengajaran keaksaraan kepada anggota Gerakan Pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan keaksaraan dan kelompok belajar masyarakat Logo 2 Krida Anak Usia Dini Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia dini. Krida Anak Usia Dini memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program PAUD sehingga menjadi pendidik, motivator, dan penyelenggara program pendidikan. Logo 3 Krida Pendidikan Kecakapan Hidup Lifeskill Berisi materi pokok berupa keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup memberikan bekal berbagai macam kecakapan hidup, khususnya dalam bentuk keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri, sehingga menjadi narasumber teknis dan penyelenggara/pengelola dalam program pendidikan. Logo 4 Krida Bina Sejarah Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. Krida Bina Sejarah memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang pemeliharaan, pengamanan, dan pembinaan cagar budaya, museum, dan sejarah bangsa sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. Logo 5 Krida Bina Seni dan Film Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi seni dan film sesuai bidang masing-masing Krida Bina Seni dan Film memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang kesenian kriya, tari, musik, rupa, teater, lagu, film sehingga dapat menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi kesenian sesuai bidang seni masing-masing. Logo 6 Krida Bina Nilai Budaya Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi musyawarah. Krida Bina Nilai Budaya memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi narasumber tradisi dan kepercayaan, pelestari, pencipta, dan pengelola nilai budaya tradisi dan kepercayaan. Logo 7 Krida Bina Cagar Budaya dan Museum Budaya dan Museum, berisi materi pokok dalam bidang pelestari cagar budaya dan museum. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi penggiat pemeliharaan peninggalan sejarah cagar budaya dan museum
Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi musyawarah. Krida Bina Nilai Budaya memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi narasumber tradisi dan kepercayaan, pelestari, pencipta, dan pengelola nilai budaya tradisi dan kepercayaan. Logo Axact Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.
Pada tahun 2006 salah satu UPT Unit Pelayanan Teknis yang bergerak dalam pendidikan luar sekolah BPPLSP Regional IV bekerjasama dengan kwartir daerah Jawa Timur membentuk sebuah satuan karya dengan diberi nama Saka Bakti Bina Aksara. Gagasan tersebut muncul didasari oleh adanya fakta yang memprihatinkan terhadap data jumlah penyandang buta aksara di propinsi Jawa Timur yang menduduki peringkat pertama dari seluruh propinsi di Indonesia. Guna membantu program pemerintah yang pada waktu itu dikenal dengan program pemberantasan buta huruf maka perlu voulenteer tenaga suka rela yang mampu terjun langsung ke lapangan untuk membantu terlaksananya program keaksaraan. Seiring berkembangnya isu dan permasalahan dalam pendidikan nonformal maka pada tahun 2012 dilakukan peninjauan kembali terhadap Saka Bakti Bina Aksara dengan harapan bisa lebih berkembang dan mampu menjawab kebutuhandan tantangan yang semakin luas. Selanjutnya Saka Bakti Bina Aksara di ganti nama dengan Saka Widya Bakti pada tahun 2012 dan seiring dengan semakin urgensinya pendidikan karakter serta kebutuhan akan wadah bagi pemuda-pemudi untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan maka pada tahun 2014, maka pada tahun 2014 berubah nama lagi menjadi Saka Widya Budaya Bakti. Melalui musyawarah nasional MUNAS gerakan pramuka yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur, Saka Widya Budaya Bakti diresmikan menjadi Saka Nasional bersamaan dengan Saka Pariwisata yang dituangkan dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014. Pengertian Sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014 mengenai Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti, yang dimaksud Saka Widya Budaya Bakti adalah merupakan sarana dan wahana guna memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan masyarakat dan pelestari budaya bangsa khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum. Saka Widya Budaya Bakti merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Tujuan Tujuan Pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara. Sasaran Sasaran dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan saka tersebut a. Mampu berperan serta secara aktif dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan di lingkungannya. b. Mampu dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan pengetahuan mengenai Pendidikan dan Kebudayaan. c. Memberikan latihan dan peranserta dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan kepada para pramuka di gugus depan. d. Menumbuh-kembangkan minat terhadap Saka Widya Budaya Bakti di setiap gugus depan dan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti di setiap kwartir ranting/kwartir cabang di seluruh wilayah Republik Indonesia agar semakin maju dan mandiri. Sifat Saka Widya Budaya Bakti bersifat terbuka bagi pramuka penegak dan pramuka pandega baik putra maupun putri yang berasal dari gugus depan di wilayah ranting/cabangnya. Fungsi Saka Widya Budaya Bakti berfungsi sebagai 1 Wadah pembinaan, pengendalian dan pengembangan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. 2 Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. 3 Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa, dan negara. 4 Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka
Saka Widya Budaya Bakti Lambang, Anggota, Krida, dan Satuan Karya Saka Widya Budaya Bakti adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang Pendidikan dan dan keterampilan praktis tersebut, khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, dan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan Satuan Karya Saka Pramuka Tujuan, Sasaran, Anggota, dan JenisnyaSasaranSasaran dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan saka tersebut 1. mampu berperanserta secara aktif dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan di lingkungannya;2. mampu dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan pengetahuan mengenai Pendidikan dan Kebudayaan;4. memberikan latihan dan peranserta dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan kepada para pramuka di gugus depan;4. menumbuh-kembangkan minat terhadap Saka Widya Budaya Bakti di setiap gugus depan dan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti di setiap kwartir ranting/kwartir cabang di seluruh wilayah Republik Indonesia agar semakin maju dan Saka Widya Budaya Bakti berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi masing-masing 5 lambang Saka Widya Budaya Bakti terdiri dari gambar bintang segi lima di atas pena, gambar sayap burung berhelai lima simetris, gambar dua buah tunas kelapa simetris, gambar pena dan buku, gambar pita setengah lingkaran, dan tulisan Saka Widya Budaya 1. Warna dasar lambang Saka Widya Budaya Bakti adalah biru Gambar bintang di atas pena berwarna putih3. Gambar sayap burung dengan lima helai bulu berwarna Gambar dua buah tunas kelapa simetris bewarna Pita warna biru dengan tulisan Saka Widya Budaya Bakti kuning Warna bingkai segi lima merah putihArti Kiasan 1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah Gambar bintang melambangkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Gambar sayap burung dengan lima helai bulu berwarna emas melambangkan komitmen bangsa Indonesia untuk membangun pendidikan dan Gambar dua buah tunas kelapa simetris melambangkan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka ikut serta melaksanakan program Pendidikan dan Gambar pena dan buku melambangkan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan dalam bentuk aksi Gambar pita merah putih setengah lingkaran melambangkan persaudaraan bangsa Indonesia melalui tradisi budaya dan Saka Widya Budaya Bakti adalah Pramuka Penegak Bantara, Pramuka Penegak Laksana, dan Pramuka Pandega dari gugus depan yang mempunyai minat dan bakat di bidang Pendidikan dan pramuka penegak atau calon pramuka pandega dapat mengajukan diri sebagai anggota Saka Widya Budaya Bakti dengan seijin pembina gugus depannya dan disyaratkan agar dalam waktu 6 enam bulan setelah menjadi anggota Saka Widya Budaya Bakti telah dilantik sebagai Pramuka Penegak Bantara atau Pramuka Pandega di gugus Anggota Saka Widya Budaya Bakti 1. Sehat jasmani dan Mendapat ijin dari orang tua atau wali dan pembina gugus Berusia antara 16 sampai dengan 25 tahun4. Mempunyai minat dan perhatian terhadap bidang Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya, dan Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Widya Budaya Bakti secara sukarela dan mengisi formulir Tidak sedang menjadi anggota dari salah satu anggota saka yang Bersedia mengikuti dan menaati segala adat dan seluruh peraturan Saka Widya Budaya Bersedia berperan aktif dalam segala kegiatan Saka Widya Budaya Widya Budaya Bakti beranggotakan sedikitnya 10 sepuluh orang dan sebanyak-banyaknya 40 empat puluh orang yang terdiri dari sedikitnya 2 dua krida yang masing-masing beranggotakan 5 lima hingga 10 sepuluh jumlah anggota dan krida disesuaikan dengan kebutuhan. Jika Saka Widya Budaya Bakti beranggotakan lebih dari 40 empat puluh orang, maka dibagi ke dalam beberapa Saka Widya Budaya Bakti dengan memberi tambahan nomor urut di belakang nama saka atau dapat memberikan nama saka yang Widya Budaya Bakti, memiliki 7 tujuh krida, sebagai Krida Pendidikan Masyarakat, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam teknik Krida Anak Usia Dini, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia Krida Pendidikan Kecakapan Hidup, berisi materi pokok berupa keterampilan fungsional sebagai bekal hidup Krida Bina Sejarah, berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata Krida Bina Seni dan Film, berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi seni dan film sesuai bidang Krida Bina Nilai Budaya, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi Krida Bina Cagar Budaya dan Museum, berisi materi pokok dalam bidang pelestari cagar budaya dan Lingkup KegiatanUntuk memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, anggota Saka Widya Budaya Bakti harus belajar dan berlatih tentang Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Kecakapan Hidup, Sejarah, Seni dan Film, Nilai Budaya dan Cagar Budaya, dan Bentuk dan Macam KegiatanLatihan Saka Widya Budaya Bakti secara berkala yang dilaksanakan di luar hari latihan gugus berkala yang dilaksanakan untuk kepentingan tertentu misalnya menyiapkan diri untuk lomba, kegiatan ulang tahun saka, dan Jumat Sabtu Minggu Perjusami dan Perkemahan Sabtu Minggu Persami.Perkemahan Bakti Saka Widya Budaya Bakti, disingkat Perti Saka Widya Budaya Bakti, pesertanya semua anggota Saka Widya Budaya Antar Saka disingkat Peran Saka, pesertanya terdiri dari beberapa jenis aaka, misalnya Saka Widya Budaya Bakti bersama Saka Dirgantara, Saka Taruna Bumi, dan kepada masyarakat, antara lain untuk meningkatkan wawasan tentang Pendidikan dan Kebudayaan dengan jalan memberi contoh dan melaksanakan penyuluhan serta unjuk gelar Saka Bakti Widya Budaya Bakti secara khusus diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 053 Tahun 20174Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Saka Pramuka Widya Budaya Bakti selengkapnya dapat dibaca dan diunduh di mengenai jenis Satuan Saka Saka Pramuka lainnya, dapat dibaca pada link berikut Saka BahariBidang Kegiatan KebaharianBaca Saka Bahari Sejarah, Lambang, Anggota, Jenis Krida, dan TKK2. Saka Bhakti HusadaBidang Kegiatan KesehatanBaca Saka Bakti Husada Tujuan, Lambang, Anggota, Krida, dan Kegiatannya3. Saka BhayangkaraBidang Kegiatan KebhayangkaraanBaca Saka Bhayangkara Sejarah, Lambang, Anggota, Jenis Krida, dan TKK4. Saka Taruna BumiBidang Kegiatan PertanianBaca Tujuan Saka Tarunabumi, Sejarah, Lambang, Anggota, dan Kegiatannya5. Saka DirgantaraBidang Kegiatan KedirgantaraanBaca Saka Dirgantara Tujuan, Sasaran, Anggota, Lambang, dan Kridanya6. Saka Wana BaktiBidang Kegiatan KehutananBaca Sejarah Saka Wanabakti, Lambang, Anggota, Krida, dan SKK/TKK7. Saka Wira KartikaBidang Kegiatan Bela NegaraBaca Saka Wira Kartika Tujuan, Lambang, Anggota, Krida, dan Kegiatannya8. Saka PariwisataBidang Kegiatan PartiwisataBaca Pengertian Saka Pariwisata, Anggota, Lambang, Krida, dan Kegiatannya9. Saka KencanaBidang Kegiatan Keluarga BerencanaBaca Saka Kencana Pengertian, Lambang, Anggota, Krida, dan KegiatanDemikian ulasan mengenai lambang Saka Bakti Widya Budaya Bakti, anggota, krida, dan kegiatannya. Semoga bermanfaat.
saka widya budaya bakti